Tradisi Penyelesaian Masalah di Internal Organisasi NU

Jakarta (23-04-2025) - Melalui Whatsapp Group NU Muda Connection sahabat Andi Irsan, Ketua Ansor Cabang Sintang menshare pemberitaan berkenaan dengan “PKC PMII Kalbar Kecam Pelaporan Kader PMII oleh Ketua LP Ma’arif Sintang”. Sontak beberapa anggota group yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia terkejut. Mengingat tidak lazim lapor melapor dalam penyelesaian masalah di internal Nahdlatul Ulama (NU).

Polemik PKC PMII Kalbar Kecam Pelaporan Kader PMII oleh Ketua LP Ma’arif Sintang sebagaimana pemberitaan di media online lokal sintang, memperlihatkan kegelisahan baru pada ranah penyelesaian masalah internal NU. Ini juga menandai lemahnya koordinasi antar pengurus, antar lembaga dan antar banom. Padahal persoalan di internal NU sebaiknya diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan.

Ahmad Munir, Koordinator NU Muda Connection yang menghimpun jejaring NU Muda lintas profesi, menyarankan agar persoalan internal NU, di berbagai tingkatan, baik PBNU, PWNU, PCNU, dan tingkat dibawahnya, hendaknya diselesaikan dengan asas kekeluargaan, dengan pendekatan musyawarah mufakat. NU harus menjadi teladan dalam berbagai penyelesaian persoalan internal organisasi, sebaiknya tidak menggunakan jalur hukum lebih dahulu, tapi mengedepankan penyelesaian internal dengan pendekatan kekeluargaan. Tradisi NU adalah tradisi pesantren, yang mewarisi nilai-nilai kepesantrenan, ada asas kepatutan, ada norma-norma agama yang bisa jadi pegangan dalam penyelesaian permasalahan.

Menurut Munir, organisasi besar semacam Nahdlatul Ulama dengan jutaan jamaah, dan juga sumber daya organisasi, memang idealnya dikelola secara profesional. Mengingat besarnya organisasi tentu memicu masalah-masalah baru yang tentu lebih kompleks. Akan tetapi, organisasi NU ini dibekali nilai-nilai dan prinsip-prinsip, yang mengedepankan ukhuwah (persaudaraan). Bukan perpecahan dan permusuhan. Perpecahan dan permusuhan bukan spirit NU dalam membangun tatanan kemasyarakatan, baik pendidikan, ekonomi, dan kesehatan dan bidang-bidang lain, termasuk politik.

“Polemik antar Banom atau antar Lembaga di internal NU itu biasa, dan tradisinya selesai dengan ngopi bersama. Dibicarakan bersama dengan pendekatan kekeluargaan khas pesantren”. Terang Munir.

(Redaktur: AMU)


Post a Comment

0 Comments