Jenengan Pakai Jilbab Syar'i?



"Bu, jenengan pakai jilbab Syar'i?" tanya teman via wa
"Emang jilbab syar'i dan tidak syar'i itu seperti apa?"
"Hemmm tidak tau bu, lawong saya hanya ikut-ikutan saja bu"
"Menurut aku sih gak ada jilbab Syar'i dan tidak syar'i, yang ada hanya sekedar model jilbab saja. Yang satu model jilbab besar, satu jilbab turban, satu jilbab simple dan sebagainya. Itu sekedar kreasi saja."
"Lah bukannya yang model syar'i itu yang paling disyariatkan dan paling benar bu?"

"Jadi menurutmu Bu nyai Sholehah, ibunya Gus Dur, atau bunyai Sinta, isterinya Gus Dur, yang memakai kerudung hanya diselempangkan itu tidak benar? tidak syar'i? Sebenarnya jilbab itu sama dengan baju, yang penting bagaimana esensinya, kalau jilbab esensinya menutup kepala, kalau baju menutup tubuh. Sedangkan baju itu ada yang model celana-rok-gamis itu hanya model-model baju saja. Sama dengan jilbab, modelnya bermacam-macam. Nah orang mau pakai model yang apa itu tergantung kenyamanan setiap orang, asalkan tidak meninggalkan esensinya." Aku pikir dengan ocehanku yang panjang lebar sudah cukup memuaskan dia, ternyata masih lanjut heheheh.

"Tapi kenapa dinamakan jilbab syar'i ? kan kesannya ini yang paling benar menurut agama."
"Itulah kerennya marketing. Para penjual melakukan banyak hal dengan mencantolakn ke agama, jadi seolah-olah paling benar menurut agama sehingga bisa mengkapitalisasi jualannya. Tuh kan buktinya jilbab gede yang dikasih embel-embel syar'i laris manis di pasaran. Cerdas ya penjualnya?? hehehehen"
"Hehehe bungkusssss bu, jadi kira-kira kalau jenengan tak kasih jilbab syar'i mau dipakai tidak?"
"Aku??? pakai sajalah, namanya juga dikasih, siapa tahu entar dikasih lagi yang lainnya"
Dan kami menutup diskusi sore itu dengan ketawa.

Repost: Akun Facebook Sri Rukiyatin

Post a Comment

0 Comments